Tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Tunaswira SS Sleman

Tahfidz AlQuran Sleman

Madrasah Tunaswira SS Sleman terus berkomitmen membentuk generasi Qur’ani yang bukan hanya hafal, tetapi juga memahami dan mencintai Al-Qur’an. Salah satu ikhtiar utama madrasah ini adalah melalui program tahfidz Al-Qur’an yang tertata rapi dalam rutinitas harian para santri. Berikut adalah gambaran kegiatan Tahfidz AlQuran Sleman harian yang dilaksanakan dengan disiplin dan penuh semangat.

1. Memulai Hari dengan Ziyadah Hafalan

Pagi hari di Madrasah Tunaswira SS dimulai lebih awal dibanding kebanyakan sekolah. Sebelum rutinitas sholat Dhuha, dzikir, dan senam bugaria, para santri terlebih dahulu mengikuti kegiatan ziyadah hafalan. Kegiatan ini dilakukan secara berjamaah, dimanfaatkan saat kondisi fisik dan pikiran santri masih segar, sehingga proses hafalan lebih efektif.

2. Murojaah Bergilir

Setelah melaksanakan sholat Dhuha dan dzikir pagi, para santri melanjutkan dengan sesi murojaah bersama. Dalam sesi ini, ustadzah membacakan potongan ayat, kemudian santri menyambungnya secara bergiliran. Uniknya, giliran dilakukan secara acak, sehingga setiap santri harus tetap fokus dan siap setiap saat.

Sistem ini membangun konsentrasi yang tinggi, sekaligus memperkuat hafalan yang telah mereka kuasai sebelumnya. Kegiatan ini juga menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri dalam menyetorkan hafalan di depan teman-temannya.

3. Menghafal Sesuai Kemampuan

Setelah aktivitas bugaria (senam pagi islami), para santri memasuki sesi inti tahfidz. Di waktu ini, mereka akan menyetorkan hafalan baru (ziyadah) sesuai kemampuan masing-masing. Proses ini didampingi secara intens oleh ustadzah yang sudah tersertifikasi dalam bidang tahfidz dan tajwid.

Standar yang diterapkan cukup tinggi. Tidak hanya dinilai dari jumlah hafalan, tapi juga dari kualitas bacaan. Target utama adalah mutqin, yaitu hafalan yang benar-benar kuat, lancar, serta tepat dari sisi makhraj, panjang pendek huruf, dan penerapan tajwid.

4. Tahsin Tahfidz AlQuran Sleman

Untuk menunjang kualitas bacaan Al-Qur’an, pelajaran tahsin menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Di Madrasah Tunaswira SS, tahsin dilakukan dengan metode UMMI yaitu metode yang telah terstandarisasi secara nasional dalam menjaga mutu bacaan.

Madrasah ini telah menjalin kerja sama resmi (MoU) dengan UMMI Daerah Yogyakarta. Oleh karena itu, setiap pengajar tahfidz dan tahsin wajib memiliki sertifikasi resmi dari lembaga tersebut, agar proses pembelajaran berjalan sesuai standar kualitas yang ditetapkan.

5. Penguatan Hafalan Pasca Dzuhur

Selesai sholat Dzuhur, dzikir, dan doa bersama, para santri kembali mengulang hafalan mereka secara berjamaah. Waktu ini digunakan untuk memperkuat hafalan yang telah dipelajari di pagi hari, sekaligus memperbaiki bagian-bagian yang masih belum lancar.

6. Kontrol Hafalan di Rumah dengan Buku Prestasi

Untuk menjaga kesinambungan hafalan di luar madrasah, setiap santri dibekali Buku Prestasi Tahfidz & Tahsin. Buku ini menjadi alat kontrol yang mencatat setiap perkembangan hafalan dan pengulangan yang mereka lakukan di rumah, terutama setelah Maghrib dan Subuh.

Dengan pola ini, para santri tidak hanya terbiasa menghafal di sekolah, tetapi juga menjadikan hafalan sebagai bagian dari kebiasaan hidup harian mereka, baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat.

7. TPQ sebagai Pelengkap Pendidikan Qur’ani Tahfidz AlQuran Sleman

Beberapa santri juga aktif mengikuti kegiatan TPQ setelah pulang sekolah. TPQ ini sebenarnya dibuka untuk umum, tetapi banyak santri Tunaswira SS yang tetap ikut serta. Ini menjadi ruang tambahan bagi mereka untuk terus dekat dengan Al-Qur’an, sambil berbaur dengan anak-anak lain dari luar madrasah.

Tahfidz AlQuran Sleman Menyiapkan Masa Depan Gemilang

Semua upaya ini merupakan bentuk keseriusan Madrasah Tunaswira SS dalam mencetak generasi yang cinta Al-Qur’an sejak dini. Ini bukan hanya tentang hafalan, tetapi tentang membentuk karakter, membiasakan adab, dan menanamkan nilai-nilai Islam yang kuat.

Melalui program ini, para orang tua tidak hanya menitipkan anak-anaknya untuk belajar, tetapi juga menanam investasi akhirat yaitu dengan harapan kelak, anak-anak ini menjadi hafidz dan hafidzah yang mendoakan dan menerangi jalan orang tua mereka menuju surga.

Share the Post:

Leave a Reply

Related Posts