Yogyakarta – Suasana kelas di Madrasah Tunaswira Sofwatus Silmi tampak berbeda dari biasanya. Para santri duduk rapi dengan Al-Qur’an di tangan, sementara beberapa ustadzah Al-Qur’an serius mengamati jalannya pembelajaran. Pada Senin, 10 Maret 2025, supervisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) metode Ummi sedang berlangsung.
Supervisi ini dilakukan oleh tim dari Ummi Daerah (UMDA) Jogja sebagai bagian dari upaya menjaga mutu pembelajaran Al-Qur’an. Setiap enam bulan sekali, lembaga yang menggunakan metode Ummi mendapatkan evaluasi dari pihak eksternal untuk memastikan sistem pengajaran tetap berjalan sesuai standar. Langkah ini sejalan dengan salah satu dari 10 Pilar Mutu Metode Ummi, yaitu Quality Control Internal dan Eksternal, yang menekankan pentingnya kontrol mutu oleh internal lembaga serta evaluasi eksternal dari Ummi Daerah atau Ummi Foundation Pusat.
Menjaga Standar, Meningkatkan Kualitas
Supervisi kali ini bukan sekadar formalitas. Tim UMDA Jogja turun langsung ke kelas untuk mengevaluasi lima kegiatan besar dan tujuh tahapan mengajar yang menjadi ciri khas metode Ummi. Mulai dari teknik penyampaian materi oleh ustadzah, respons santri saat belajar, hingga kualitas bacaan Al-Qur’an, semuanya diamati dengan teliti.
“Kami ingin memastikan bahwa metode Ummi diterapkan dengan baik di setiap kelas. Evaluasi ini juga membantu para ustadzah untuk terus berkembang dan memahami di mana letak kekuatan serta hal-hal yang perlu diperbaiki,” ujar salah satu supervisor dari UMDA Jogja.
Dampak Langsung bagi Ustadzah dari Supervisi KBM metode Ummi
Supervisi ini memberikan manfaat besar bagi para ustadzah yang mengajar menggunakan metode Ummi. Selain mendapatkan evaluasi menyeluruh, mereka juga menerima pembinaan langsung untuk meningkatkan kompetensi mengajar. Dalam sesi pembinaan, para ustadzah diberikan umpan balik konstruktif terkait teknik penyampaian, cara membimbing santri dalam membaca Al-Qur’an, serta strategi mengatasi tantangan dalam kelas.
Supervisi juga menjadi ajang untuk saling bertukar pengalaman antarustadzah. Mereka bisa berbagi strategi efektif, mendapatkan wawasan baru, dan semakin memahami standar pengajaran yang harus dijaga agar kualitas KBM tetap optimal.
Langkah Menuju Munaqasyah yang Sukses
Salah satu tujuan utama dari supervisi ini adalah memastikan bahwa seluruh proses pembelajaran berjalan optimal, sehingga santri siap menghadapi munaqasyah, yakni ujian akhir bagi mereka yang telah menyelesaikan satu tahap pembelajaran dalam metode Ummi.
“Kalau kualitas bacaan santri sudah terjaga sejak awal, nanti saat munaqasyah tidak ada lagi kendala. Hasil akhirnya pun lebih maksimal,” jelas salah satu ustadzah yang mengikuti supervisi ini.
Komitmen Berkelanjutan untuk Supervisi KBM metode Ummi
Supervisi KBM metode Ummi di Madrasah Tunaswira Sofwatus Silmi bukan sekadar acara tahunan, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Qur’an. Dengan adanya evaluasi rutin, para ustadzah semakin termotivasi untuk mengembangkan metode mengajar yang lebih efektif dan berdampak nyata bagi santri.
Semua pihak berharap, dengan adanya supervisi berkala seperti ini, pembelajaran Al-Qur’an di Tunaswira semakin berkembang dan menghasilkan generasi yang tidak hanya fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga mencintainya dengan sepenuh hati.